Ibu, sebuah mantra yang kerap kita ucap disaat terisak sedih
Ibu, bahkan ketika kesakitan hanya namanya yang terucap
Ibu, sosok yang selalu tersenyum menahan pedih untuk menghiburku
Ibu, yang dengan segala kurangnya mengajari baca tulis
Ibu, yang selalu memastikan dapur rumah tetap hidup
Seperti lagumu ibu "Hanya memberi tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia"
Begitulah apa adanya dirimu; Tulus, Murni dan Penuh Cinta
Please Look After Mom, A Novel by Kyun Sook Shin |
Novel fiktif ini dimulai dengan peristiwa hilangnya park Soo Nyo di Stasiun Kereta bawah tanah saat menengok anak-anaknya di Seoul. Siapa sangka proses pencariannya telah membawa begitu banyak kesadaran betapa pentingnya peran ibu bagi keluarga itu
PENUH KASIH
Park Soo Nyo adalah seorang ibu lima anak yang dengan segenap kekuatannya membesarkan anak-anaknya; memanen padi dan menggiling gabah tanpa bantuan suaminya, memasak sarapan, menyiapkan bekal memastikan perut anak-anaknya tetap terisi.
Ia begitu menyayangi anak-anak dan suaminya tanpa syarat, membuatkan kimchi dan berstoples-stoples saus untuk dikirim ke rumah anak-anaknya di kota, memperlakukan dan menghormati suaminya tanpa keluhan.
Ia peduli terhadap segala sesuatu di sekitar lingkungannya; membawa pulang anjing terluka yang berkeliaran di sekitar rel kereta.
Ia penuh kasih kepada siapapun tanpa membedakan-bedakan siapa orang itu; sebagai ibu susu bagi anak yang ditinggal mati ibunya, memandikan anak-anak di rumah panti hope house, memberi makan dua anak perempuan tetangga layaknya seorang cucu, mengatur upacara leluhur dari keluarga suaminya.
Ia sosok ibu yang tangguh dan penyayang yang selalu mengapresiasi dengan bangga setiap pencapaian anak-anaknya.
PENYESALAN
Baik Hyong Chol, Chi hon, anak- anak lainnya menyesal akan kehilangan ibu mereka. Tapi yang paling merasakan penyesalan terdalam adalah ayah mereka.
Sebelum hilangnya istirnya, baginya park so Nyo hanyalah ibu dari anak-anaknya. Setelah hilangnya ibu dari anak-anaknya dia baru menyadari bahwa yang hilang adalah istrinya. Istrinya yang tidak diperhatikan, yang telah dia abaikan selama lima puluh tahun ternyata hadir di dalam hatinya.
Setelah hilangnya istrinya dia baru menyadari bahwa dirinya tidak begitu memperhatikan istrinya. Bahkan saat hari kelahiran anak lelaki yg keduanya dan anak perempuannya dia tidak ada di samping istrinya, dia sibuk berkelana dan bersenang-senang membiarkan istrinya mengurus keadaan rumah.
Kini dia menyadari betapa pengecutnya dirinya waktu itu. Seumur hidupnya dia hanya menimpakan seluruh penderitaannya kepada istrinya.
MERINDU
Pergi dan kehilangan selalu memicu kenangan, ia berputar di kepala bagaikan adegan film. Bahagia maupun sedih adegan itu akan selalu meninggalkan kerinduan, terlebih lagi menyisakan penyesalan.
Kehilangannya, barulah keberadaannya terasa begitu nyata, seolah-olah kau tinggal mengulurkan tangan untuk menyentuhnya - Suami Park Soo Nyo
Hilangnya ibu memicu berbagai peristiwa dalam ingatan, momen-momen tertentu, seperti pintu-pintu yang dihiasi daun mapel itu, yang semula dia pikir telah terlupa dari ingatan - Hyong Chol
Pada suatu musim dingin, ibu menangkupkan kedua tangannya yang kasar pada tanganku yang masih muda dan dingin, kemudian mengajakku ke tunggu di dapur. Aku menghirup aroma khas tubuh ibu yang sedang berjongkok memelukku di depan api, sambil terus menggosok-gosok kedua tanganku supaya hangat - Chi hoon
Pohon Kesemek yang aku tanami di depan rumah mengingatkanku saat ibu dengan malu memberikannya padaku. Dia membelinya untuk ditanam di depan rumah baru kami. "Bawalah, supaya kalau ibu sudah tidak ada, kau akan teringat pada ibu saat kamu memetik buah-buah kesemek itu." Kata ibu - Anak Perempuan Bungsu
Alur campuran yang digunakan dalam cerita ini mengambil sudut pandang tiap-tiap tokoh (suami dan anak-anak) terhadap Park Soo Nyo Sebagai tokoh utama.
Perasaan campur aduk dari tiap tokoh akan membawa pengalaman membaca yg penuh emosional dan empati, sehingga alur cerita ini gampang diingat dan memilki dampak yang mendalam.
Akhir cerita ini memang tidak berakhir bahagia, juga tidak berakhir sedih. Terkadang kita sebagai pembaca lah yang menyimpulkan akhir dari cerita itu.
Komentar
Posting Komentar