Membaca sebuah memoar, sama seperti membaca sebuah novel non fiksi berformat narasi, dimana kita digiring membaca biografi dengan cara yang lebih ringan tanpa menghilangkan esensi atau bobot storynya.
Tara Westover berangkat dari gadis tanpa pendidikan formal yang juga tidak memiliki catatan kelahiran menjadi peraih gelar PhD dalam ilmu sejarah di Cambridge University. Ia berlatar belakang keluarga yang terisolasi dari masyarakat, dan tidak menerima perubahan setiap anggota keluarganya.
Tara sendiri menulis memoar ini, menceritakan metamorfosis dirinya setelah mengecap pendidikan.
Memikat:
Tara kecil adalah seorang yang bebas mengeksplorasi kehidupan di pegunungan sehingga ia tumbuh menjadi anak yang kuat secara fisik. Ia juga mengembangkan bakat bernyayi yang dimilikinya meski sulit meyakinkan ayahnya.
Menginspirasi:
Kegigihan Tara untuk mendapat pendidikan ditengah kurangnya dukungan keluarga mengharuskan tara mencari biaya sekolah, keuletan dalam melakukan pekerjaan sebagai part time worker, terutama saat dia terpaksa melakukan lagi pekerjaan di ladang rongsokan besi ayahnya yang membahayakan.
Membuka mata:
Pentingnya pendidikan untuk mengubah kehidupan terutama dalam membantah pola pikir masyarakat awam dan mitos.
Terlepas dari kegigihan kita menambah wawasan dan pengetahuan, dukungan lingkungan terdekat memegang peranan besar untuk mencapainya.
Ayah tara sendiri adalah seorang yang cenderung mempercayai logikanya. Ia menolak modernisasi, tidak bersosialisasi, tidak ke dokter saat dalam keadaan genting, pendidikan katanya hanyalah bagian dari konspirasi.
Memukau:
Transformasi dirinya yg akhirnya memilih realitas meski harus kehilangan tempat untuk pulang.
Kita bisa menyebut pembentukan kepribadian ini dengan banyak istilah. Aku menyebutnya pendidikan - Tara Westover
Bagi yang suka membaca memoar dengan gaya bahasa yang mudah dicerna, buku ini wajib masuk dalam daftar bacaanmu. Selamat membaca...
Komentar
Posting Komentar